Beranda | Artikel
Tiga Landasan Utama (Bagian 1)
Senin, 25 April 2016

oleh : Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah

Ketahuilah -semoga Allah merahmati anda- bahwasanya wajib atas kita untuk mempelajari empat perkara; Pertama : ilmu, yaitu mengenal Allah, mengenal nabi-Nya, dan mengenal agama Islam dengan landasan dalil-dalil. Kedua : beramal dengannya. Ketiga : berdakwah kepadanya. Keempat : bersabar dalam menghadapi gangguan di dalamnya.

Dalilnya adalah firman Allah ta’ala (yang artinya), “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, melakukan amal-amal salih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati untuk menetapi kesabaran.” (al-‘Ashr : 1-3)

asy-Syafi’i rahimahullahu ta’ala mengatakan, “Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah kepada makhluk-Nya kecuali surat ini niscaya ia sudah cukup bagi mereka.”

al-Bukhari rahimahullahu ta’ala mengatakan, “Bab. Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala (yang artinya), “Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang benar selain Allah, dan mohon ampunlah atas segala dosamu.” (Muhammad : 19) maka Allah mengawali dengan ilmu sebelum perkataan dan perbuatan.”

Ketahuilah -semoga Allah merahmati anda- bahwasanya wajib atas setiap muslim dan musimah untuk mempelajari ketiga perkara berikut ini dan beramal dengannya.

Pertama : Bahwasanya Allah yang menciptakan kita dan memberikan rezeki kepada kita, dan Allah tidak meninggalkan kita dalam keadaan sia-sia. Akan tetapi Allah mengutus kepada kita seorang rasul, barangsiapa taat kepadanya niscaya dia masuk surga dan barangsiapa durhaka kepadanya maka dia akan masuk neraka.

Dalilnya adalah firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian seorang rasul sebagai saksi atas kalian sebagaimana Kami telah mengutus kepada Fir’aun seorang rasul, maka Fir’aun pun durhaka kepada rasul itu oleh sebab itu Kami pun menyiksanya dengan siksaan yang berat.” (al-Muzammil : 15-16)

Kedua : Bahwasanya Allah tidak ridha apabila dipersekutukan dengan-Nya siapa pun juga dalam hal ibadah kepada-Nya apakah itu malaikat yang dekat atau pun nabi utusan. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala (yang artinya), “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah maka janganlah kalian menyeru/beribadah bersama dengan Allah siapa pun juga.” (al-Jin : 18)

Ketiga : Bahwasanya barangsiapa taat kepada rasul dan mengesakan Allah maka tidak boleh baginya untuk memberikan loyalitas kepada orang-orang yang memusuhi Allah dan rasul-Nya walaupun dia itu adalah karib kerabat yang terdekat dengannya.

Dalilnya firman Allah ta’ala (yang artinya), “Tidak akan kamu dapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir justru berkasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan rasul-Nya walaupun mereka itu adalah bapak-bapak mereka, anak-anak mereka, saudara-saudara mereka, atau sanak famili mereka. Mereka itulah yang Allah tetapkan pada hati mereka keimanan dan Allah perkuat mereka dengan ruh/pertolongan dari-Nya. Dan Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Mereka itulah golongan Allah, ketahuilah bahwa golongan Allah itulah yang pasti akan beruntung.” (al-Mujadilah : 22)

Ketahuilah -semoga Allah membimbing anda untuk taat kepada-Nya- bahwa hanifiyah yaitu ajaran Ibrahim adalah : anda beribadah kepada Allah dengan memurnikan agama untuk-Nya, dan dengan itulah Allah perintahkan kepada segenap manusia dan Allah ciptakan mereka untuknya.

Sebagaimana firman Allah ta’ala (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat : 56) makna ‘supaya mereka beribadah kepada-Ku’ adalah ‘supaya mereka mentauhidkan-Ku’.

Perkara paling agung yang diperintahkan Allah adalah tauhid, yaitu mengesakan Allah dalam hal ibadah. Dan sesuatu yang paling besar yang dilarang Allah adalah syirik yaitu beribadah/berdoa kepada selain-Nya bersama dengan ibadah kepada-Nya.

Dalilnya firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan dengan-Nya sesuatu apa pun.” (an-Nisaa ‘ : 36)

Apabila ditanyakan kepadamu : Apakah tiga landasan utama yang wajib atas setiap insan untuk mengetahuinya maka jawablah; yaitu seorang hamba wajib mengenal Rabbnya, mengenal agamanya, dan mengenal nabinya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

(lihat risalah Tsalatsatul Ushul)

—–

Info Penerimaan Santri Baru :

12959419_1126149990738724_1443654006_o


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/tiga-landasan-utama-bagian-1/